Pages

"Om Swastyastu"

Senin, 27 Januari 2014

PROFIL DESA DAUH PEKEN



PROFIL DESA
I.  Kondisi Desa

SEJARAH DESA
Berdasarkan Informasi secara lisan yang disampaikan oleh orang tua-tua zaman enteg Bali yang masih hidup pada zaman pemerintahan jajahan Belanda mengatakan bahwa :
  1. Banjar Dukuh
  2. Banjar Dauh Pala dan Pengabetan
  3. Banjar Jambe Belodan
  4. Banjar Tegal Baleran
  5. Banjar Tegal Belodan
Kemudian Kelima Banjar tersebut diatas dikelompokkan dalam ikatan (SATAK DUKUH) dengan pimpinan berstatus kelian/Penyatakan dan dibantu oleh Juru Arah penyeketan masing-m,asing banjar.
Pemerintahan SATAK DUKUH termasuk dalam wilayah Hukum Kebendesaan Kota Tabanan ( Telung Satakan) yang dipimpin oleh Bendesa Kota Tabanan yang mewilayahi 3 (tiga) kelian Penyatakan, yaitu :
  1. Kelian Penyatakan “SATAK DUKUH” dijabat oleh I Gusti Nyoman Jerem dari Banjar Dukuh.
  2. Kelian Penyatakan “ SATAK LODRURUNG “ dijabat oleh Pan Meredana dari Banjar Sakenan Belodan.
  3. Kelian Penyatakan “SATAK BANJAR LEBAH “ dijabat oleh Pan Jodog dari Banjar Pasekan.
Ketiga penyatakan tersebut berada pada satu wilayah Kebendesaan Kota Tabanan, dimana Bendesa Kota Tabanan pernah dijabat oleh :
  1. I Gusti Made Purna dari Banjar Jambe Baleran
  2. Ida Bagus Kade dari Banjar Pasekan
  3. I Gusti Putu Pugur dari Banjar Dukuh
  4. I Gede Nyoman Cateng dari Banjar Sakenan Baleran
  5. I Gusti Agung Suthama dari Banjar Sakenan Belodan
  6. I Gede Wayan Cateng dari Banjar Lebah
Adapun Kelian Penyatakan “ SATAK DUKUH “ dibantu oleh 5 (lima) orang juru arah penyatakan yang mewilayahi 5 (lima) banjar yaitu :
  1. Juru Arah Penyatakan Banjar Dukuh dijabat oleh I Nengah Intaran (Pan Jereg)
  2. Juru Arah Penyatakan Banjar Dauh Pala dan Pengabetan dijabat oleh Pan Seruni
  3. Juru Arah Penyatakan Banjar Jambe Belodan dijabat oleh Pan Segari
  4. Juru Arah Penyatakan Banjar Tegal Baleran dijabat oleh I Gusti Nyoman Intaran
  5. Juru Arah Penyatakan Banjar Tegal Belodan dijabat oleh I Gusti Rai Pancer.
Kelima Penyatakan tersebut adalah sebagai koordinator yang mengkoordinir Juru Arah Penyeketan di wilayah hukumnya sebagai aparat terendah dan dipilih langsung oleh masyarakat setempat. Kelian Penyatakan dan Juru Arah Penyeketan yang terpilih resmi diangkat dan diberi Surat Pengangkatan oleh Pemerintah. Dibawah juru penyeketan tidak ada lagi aparat resmi, melainkan yang ada hanya tenaga bantuan sukarela yang ditunjuk disebut panglima Juru Arah yang berkewajiban hanya membantu ngarahin saja. Yang menjadi landasan berpijak dari Pemerintah pada waktu itu dalam menekan besar kecilnya wilayah hokum untuk masing-masing juru arah penyeketan adalah berdasarkan garis batas geografi banjar yang bersangkutan yang berpenduduk minimal 50 kk atau lebih dan untuk kelian penyatakan adalah bercermin pada pengelompokan banjar demi banjar yang berdekatan dengan jumlah penduduk minimal 200 kk atau lebih. Hal inilah yang menjadi patokan dalam system pemerintahan desa ini dengan sebutan Juru Arah Penyeketan dan Kelian Penyatakan (SATAK).
Adapun tugas penyeketan adalah sebagai penghubung dari atas ke bawah didalam penyampaian perintah-perintah resmi, usul-usul masyarakat dan perkembangan situasi masyarakat  dan sebaliknya. Sedangkan tugas kelian penyatakan adalah melaksanakan tugas-tugas adat (khususnya menyangkut agama hindu) sebab pada saat itu belum ada bendesa adat atau kelian adat.
Mengenai nafkah dari pada Bendesa /Telung Satak, kelian Penyatakan dan juru arah Penyeketan tergantung dari upah pungutan tigasana dan utpeti yang sekarang lebih dikenal sebagai upah pungut pajak bumi dan bangunan (PBB).
Penduduk Satak Dukuh yang mayoritas penduduk asli beragama hindu namun ada juga sebagian kecil pendatang baru yaitu Suku Tionghoa yaitu Cina yang beragama Budha dan bertempat tingkat sekitar jalan protokol Banjar Dauh Pala dan Banjar Tegal Baleran.
Sejak berdirinya pemerintahan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 maka istilah-istilah kelian Penyatakan dan Juru Arah Penyatakan secara bertahap dihapuskan dan menjadikan Bendesa, untuk Telung Satakan Kelian Banjar untuk Penyeketan dan tidak ada lagi istilah penyatakan. Ketiga Satakan yaitu Satak Dukuh. Satak Lodrurung dan Satak Banjar Lebah dilebur menjadi Bendesa Kota Tabanan dengan mewilayahi 15 Banjar Dinas.
Didalam wilayah Bendesa Kota Tabanan yang mayoritas beragama Hindu, ada juga satu wilayah yang mayoritas beragama Islam yang bermukim di kampung jawa ( sekarang lingkungan tunggal sari) dan dipimpin oleh seorang Kepala Kampung yang ada pada saat itu dijabat oleh Bapak M. Harun. Adapun kedudukan Hak dan Kewajiban dari Kepala Kampung ini sama dengan seorang Kepala Desa dan langsung dibawah Pemerintahan Kecamatan Tabanan.
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tabanan tanggal 9 Oktober 1975 Nomor : Pem/11.a/9/1975 maka Bendesa Kota Tabanan dimekarkan menjadi 3(tiga) yaitu :
  1. Desa Dajan Peken ( Bekas Satak Lebah)
  2. Desa Delod Peken ( Bekas Satak Lodrurung)
  3. Desa Dauh Peken (bekas Satak Dukuh + Kampung Tunggal Sari).
Mengingat masa jabatan Kepala Kampung Tunggal sari belum berakhir maka Desa Dauh Peken langsung dijabat oleh Bapak H. Harun sebagai Kepala Desa yang mewilayahi :
  1. M.Harun dari Lingkungan Tunggal sari
  2. I Wayan Cetig dari Lingkungan Tegal Baleran
  3. I Wayan Latera dari Lingkungan Dukuh
  4. I Gusti Nyoman Dana dari Lingkungan Dukuh
  5. I Gusti Ngr Mayun Angkawijaya dari lingkungan Lebah, Kel. Dajan Peken
  6. Drs. I Made Agus Harthawiguna.
Setelah diberlakukannya UU Nomor : 22 Tahun 1999 tentang otonomi Daerah dimana Undang-undang ini lahir untuk memberikan esensi demokrasi yang lebih luas kepada Daerah untuk mengatur urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan asas Desentralisasi yang pelaksanaannya dilakukan bersama-sama Dekosentrasi.
Pemberian otonomi kepada Daerah disertai pula pada penguatan kedudukan Badan Legislatif Daerah ( DPRD ) sehingga kedudukan Badan Legislatif daerah benar-benar menjalankan Fungsinya dengan baik ( fungsi pengawasan, budgeting, angket, maupun fungsi inisiatif / mengeluarkan produk hukum/perda.
Dengan diberlakukannya Perda 20 tahun 2001 tentang Penghapusan Kelurahan dengan sendirinya Kelurahan Dauh Peken dirubah kembali statusnya menjadi Desa Dauh Peken dan Perbekel Desa  dari Tahun 2002 -2005 dijabat oleh I Gusti Made Adi Nurama, kemudian karena kecelakaan tahun 2006 digantikan sementara oleh Sekretaris Desa, dan tahun 2007 – sekarang Perbekel Desa Dauh Peken  dijabat oleh I Gusti Komang Wastana,Spd.
Demikianlah sekilas sejarah singkat mengenai Desa Dauh Peken agar dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam rangka mengisi kelengkapan Sejarah Desa.

II   Demografi

1.Data Penduduk
Jumlah penduduk Desa Dauh peken setiap tahun ada kecendrungan untuk meningkat sedangkan luas wilayah tetap, sehingga kepadatan penduduk terus meningkat dan akan menjadi besar bila tidak ditangani secara tepat dan cepat. Penduduk mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pembangunan di segala bidang sehingga penduduk merupakan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor penentu dalam pembangunan. Jumlah penduduk laki-laki: 4880 dan perempuan 4957, jumlah KK 2647

2.    Agama
Jumlah penduduk Desa Dauh Peken pada umumnya sangat Heterogen sehingga adat istiadat yang dianutnya masih heterogen, begitupun juga agama yang dianutnyapun sama yaitu agama Hindu.

3.    Mata Pencaharian
Desa Dauh Peken merupakan suatu desa agraris dan sedang berkembang sehingga mata pencaharian penduduk sangat dipengaruhi oleh keadaan suatu desa. Mata pencaharian penduduk dapat dibedakan sebagai berikut :
  1. Petani                                          :           119      orang
  2. Swasta                                         :           2534    orang
  3. Pengrajin                                     :           2           orang
  4. Jasa                                              :           –           orang
  5. PNS                                              :           363      orang
  6. ABRI                                            :           63         orang
  7. Pedagang                                     :           494      orang
  8. Dokter ,Perawat,dan Bidan      :           9          orang
 4.    Pendidikan
Jumlah penduduk menurut pendidikan yang ditamatkan dapat dibedakan sebagai berikut :
1.           Tamat Perguruan Tinggi / sederajat      :    731 orang
2.           Tamat Akademi / sederajat                     :    869 orang
3.           Tamat SLTA                                              :   2.589 orang
4.           Tamat SLTP                                              :  1.236 orang
5.           Tamat SD / sederajat                               :  3.031 orang

5.    Kesehatan
Di bidang kesehatan masyarakat Desa Dauh Peken sampai saat ini belum pernah mengalami permasalahan, hal ini sangat didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, disamping juga karena kesadaran masyarakat yang berhubungan dengan kesehatan. Kalau dilihat dari sarana prasarana di Desa Dauh peken telah dilengkapi dengan Puskesmas Pembantu dengan 3 (tiga) orang perawat  dan 2 (dua) orang bidan. Disamping itu juga di masing – masing banjar dinas telah dibentuk Kader Pos Pelayanan Terpadu yang membimbing masyarakat dalam menangani kesehatan dengan menyasar pasangan usia subur, ibu hamil dan balita, dimana kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan setiap bulannya dan sudah terjadwal di masing-masing banjar dinas di bawah pengawasan perawat dan bidan PUSTU.

6.    Keadaan Sosial
Jumlah penduduk Desa Dauh Peken berdasarkan hasil sensus pada tahun 2010 adalah sebanyak 9837 jiwa, terdiri dari 4880 jiwa penduduk laki-laki dan 4957 jiwa penduduk perempuan, yang terdiri dari 2647 KK . Sedangkan jumlah RTM sebanyak 109 KK dengan 306 jiwa anggota keluarga.
Struktur penduduk menurut pendidikan menunjukkan kualitas sumber daya manusia yang dipunyai Desa Dauh Peken yaitu yang berusia pada usia pendidikan dasar 7 tahun s/d 16 tahun (pendidikan sekolah dasar dan menengah)  yang belum pernah sekolah    0 %, sedang mengikuti pendidikan 95 % dan sisanya 5 % tidak bersekolah lagi.
Sedangkan yang berusia diatas 16 tahun  (diatas usia pendidikan dasar) yang belum pernah sekolah 1. %, sedang mengikuti pendidikan 25 % dan sisanya 74 %  tidak bersekolah lagi, baik pada tingkat lanjutan dan perguruan tinggi.
Struktur penduduk menurut mata pencaharian menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk menggantungkan sumber kehidupannya di sektor pertanian (5% ), sektor lain yang menonjol dalam penyerapan tenaga kerja adalah perdagangan ( 5%), sektor industri rumah tangga dan pengolahan (15%), sektor jasa (0%) dan sektor lainnya seperti pegawai negeri, karyawan swata dari berbagai sektor (75%).
Struktur penduduk menurut agama menunjukkan sebagian besar penduduk Desa   65 %   beragama Hindu), Islam (30 %), Budha  (5%), Kristen Protestan (0 %) dan Katolik (0 %).
Struktur Kelembagaan di Desa Dauh Peken, disamping administratif Pemerintahan Desa dan kelembagaan dari Desa Adat/Pekraman, juga kelembagaan yang muncul atau yang didorong keberadaannya dari motif ekonomi, budaya, kesehatan, pendidikan dan sosial politik.
Kelembagaan dari pemerintahan Desa antara lain, Pemerintah Desa, BPD,  PKK desa, PKK dusun Br Dinas Dukuh, PKK dusun Br Dinas Dauh Pala-Pengabetan, PKK Dusun Br. Dinas Jambe Belodan, PKK Dusun Br. Dinas Tegal Baleran, PKK Dusun Br. Dinas Tegal Belodan, PKK Dusun Br. Dinas Tunggal Sari. Dari Ekonomi, misalnya :  Koperasi, LPD, Kelompok Usaha Kecil, Kelompok Tani Ternak, dll. Dari Sekolah seperti : Komite sekolah, dll. Dari Kesehatan seperti : Posyandu, Kelompok Dana Sehat, dll. Dari sisi budaya seperti : sekeha gong, sekeha Santhi, dll. Dari sisi sosial dan politik seperti : Karang Taruna, lembaga subak, subak abian, dll.
Dilihat dari kalender musim, di Desa Dauh Peken ada 3 (tiga) musim yaitu :
  1. Musim Kemarau
  2. Musim Pancaroba dan
  3. Musim Hujan
Pada musim kemarau, masyarakat Desa Dauh Peken sering terkena penyakit  seperti : Penyakit Mata, ISPA. Kalau pada musim pancaroba masyarakat sering terkena Deman. Dan musim hujan masyarakat Desa Dauh Peken sering terjangkit diare, demam berdarah. Yang diakibatkan oleh Sampah-sampah pada musim hujan dan genangan air limbah juga air hujan.

7.    Ekonomi
Struktur perekonomian Desa Dauh peken menitik beratkan pada sektor perdagangan. Hal ini didukung oleh  banyaknya investor yang ingin mananamkan modalnya  di Desa Dauh Peken terutama yang ada di wilayah pengembangan LC kota pala,dukuh dan pesiapan. Seperti dibukanya Indomart dan Alpamart . Hal ini membuktikan bahwa banyak ada lahan –lahan non produktif  yang bisa dijadikan tempat untuk bersaing . Juga banyaknya lahan tidur yang beralih fungsi menjadi BTN. Dan hampir 85 % pendapan masyarakat desa dauh peken sebagai pedagang.
Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD  sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah angkutan umum pedesaan.

III   KONDISI PEMERINTAHAN DESA
1.Pembagian Wilayah
Secara Topografi, Desa Dauh Peken Kecamatan Tabanan Kabupaten Tabanan merupakan daerah landai dengan ketinggian 500 -1000 meter diatas permukaan laut, curah hujan  relative sedang dengan batas wilayah administrative sebagai berikut :
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Dajan Peken dan Desa Subamia
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bongan dan Desa Gubug
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Samsam
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Delod Peken
Luas wilayah Desa Dauh Peken 449 ha secara administrative desa Dauh Peken terbagi menjadi 6 (enam) banjar dinas/dusun yang meliputi : banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Dauh Pala-Pengabetan, Banjar Dinas Jambe Belodan, Banjar Dinas Tegal Baleran, Banjar Dinas Tegal Belodan dan Banjar Dinas Tunggal Sari.
Penggunaan lahan di wilayah Desa Dauh Peken, sekarang dipilah menjadi daerah persawahan 60 ha,  pertanian lahan kering, perkebunan/tegalan 71,5 ha, Perikanan 0,5 ha dan peternakan 11 ha, kehutanan 12 ha penggunaan lain-lain ( fasilitas umum, pura, setra, jalan, lapangan dan sebagainya 10 ha sisanya semua lahan pemukiman 284 ha.
Desa Dauh Peken memiliki jalan sepanjang 6,5 km dengan rincian : jalan nasional 1,5 km, jalan propinsi 1 km, jalan kabupaten 3 km, jalan desa 0,5 km, jalan ekonomi 0,5 km. dengan kondisi beraspal sepanjang 5 km dan beton sepanjang 1,5 km.
Untuk mengoptimalkan pekerjaan desa dibantu enam ( 6 ) banjar dinas yang masing-masing banjar dinas dipimpin oleh kelian dinas. Adapun banjar dinas yang dimaksud adalah :
  1. Banjar Dinas Jambe Belodan
  2. Banjar Dinas Dauh Pala
  3. Banjar Dinas Dukuh
  4. Banjar Dinas Tegal Baleran
  5. Banjar Dinas Tegal Belodan
  6. Banjar Dinas Tunggal Sari
Setiap banjar dinas terdiri dari 1 banjar adat kecuali banjar dinas dauh pala terdiri dari dua (dua) banjar adat yaitu : banjar adat Dauh Pala dan Banjar adat pengabetan. Dan untuk banjar dinas tunggal sari, banjar adatnya dinamai Kifayah. Jadi wilayah Desa Dauh Peken terdiri dari enam (6) banjar dinas dan tujuh (7) banjar adat, yang masing –masing banjar adat dipimpin oleh kelian adat.
2.  Struktur Organisasi Pemerintahan Desa.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor : 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587) dimana Perangkat Desa terdiri dari:
1. Kepala Desa                                                  : I Gusti Komang Wastana,Spd.
2. Sekretaris Desa                                           : I Gusti Agung Manik Sari Wetan
3. Kepala Urusan sebayak 5 orang terdiri dari   :
a. Kepala Urusan Pemerintahan                   : I Kadek Siandiarsa
b. Kepala Urusan Umum                                : I Komang Sutirka
c. Kepala Urusan Pembangunan                   : I Putu Edy Gunawan
d. Kepala Urusan Keuangan                          : Ni Putu Dewi Anggreni
e. Kepala Urusan Kesra                                  : Wahdini Mei Haryani
4. Kelian Dinas sebayak 6 orang terdiri dari :
a. Kelian Dinas Jambe Belodan                     : I Gede Nengah Sumadana
b. Kelian Dinas Dauh Pala                              : I Ketut Sumahardika
c. Kelian Dinas Dukuh                                     : I Gede Made Santiasa
d. Kelian Dinas Tegal Baleran                        : I Gusti Komang Muliawan
e. Kelian Dinas Tegal Belodan                        : IKomang Sanayasa
f.  Kelian Dinas Tunggal                                  : M. Barlian
5. Dalam mempelancar proses Administrasi di Kantor Desa Dauh Peken Perangkat Desa dibantu 2 orang tenaga yaitu:
a. Petugas Administrasi                             : I Gede Werdi Putra
b. Pemijian                                                   : I Gede Darmawan
Dalam melaksanakan Tugas/Program Kepala Desa selalu berkordinasi bersama Badan Permusyawaratan Desa ( BPD ).
Adapun bagan struktur pemerintahan desa adalah sebagai berikut :

IV  VISI DAN MISI
1. Visi  Desa Dauh Peken
Berdasarkan permasalahan, tantangan, potensi Desa Dauh Peken serta keterbatasan yang ada di Desa Dauh Peken, maka ditetapkan visi pembangunan Desa Dauh Peken Tahun 2010-2014 yaitu :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA DAUH PEKEN
YANG SEJAHTERA, MAJU, DAN BERSATU BERBASIS
 INDUSTRI KECIL DAN USAHA KERAKYATAN ““
2. Misi Desa Dauh Peken
Berdasarkan Visi Pembangunan Desa tersebut diatas, maka ditetapkan 6 (enam ) MISI PEMBANGUNAN DESA DAUH PEKEN 2010-2014, yaitu :

Mewujudkan Kemajuan Ekonomi kerakyatan berbasis kreatifitas masyarakat melalui :

Kemajuan ekonomi kerakyatan yang mengedepankan ekonomi rakyat klas menengah kebawah dimana masyarakat dituntut kreatifitasnya didalam meningkatkan taraf hidup antara lain :
  • Menumbuh kembangkan industri rumah tangga, seperti :
-       Kerajinan tangan
-       Penjualan jajan bali
-       Penjualan sarana prasarana banten dsb.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan desa yang bersih dan bertanggungjawab
melalui :
  • Mengadakan pelatihan/study banding untuk para staf desa.
  • Memberikan tanggungjawab sesuai dengan bidangnya dan pengawasan secara terdidik.
Mewujudkan pengembangan budaya lokal yang berprestasi,
melalui embinaan sekaa tabuh dan sekaa santhi yang ada di banjar dusun masing-masing sehingga memperoleh hasil  sesuai harapan desa.
Mewujudkan sarana dan prasarana desa dengan asas gotong- royong.
Pembangunan yang kita rencanakan sesuai dengan perencanaan desa kita wujudkan bersama-sama tanpa ada yang tertinggal dan saling bahu-membahu antara banjar dusun satu dengan banjar dusun lainnya sehingga terpupuk rasa persaudaraan yang berkeadilan.
Mewujudkan rasa aman dan damai masyarakat secara swadaya dan swakarsa.
Masyarakat akhir-akhir ini merasa tidak aman dengan adanya kejahatan seperti pencurian yang sangat menakutkan dan meresahkan masyarakat terutama di jalan LC Kota Pala, Jalan Pulau Nias dan lainnya. Untuk itu penjagaan ronda ditiap-tiap dusun hendaknya kembali digerakkan, bekerja sama dengan babinkantib desa dan unsur yang terkait didalamnya sehingga komunikasi terjalin dengan baik
Mewujudkan masyarakat terdidik dan sadar sehat.
Dimusim hujan banyak terjadi musibah dan wabah penyakit dimana-mana. Masyarakat hendaknya sadar dan ikut peduli terhadap lingkungan yang mana didalam lingkungan yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula .Dan ini dapat terwujud kalau masyarakat ikut menjaga lingkungannya agar tetap bersih. Untuk itu perlu adanya penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat Desa Dauh Peken yang terdiri dari enam ( 6 ) dusun secara bergilir.
Keenam misi ( agenda pokok ) pembangunan Desa Dauh Peken tahun 2010 – 2014 tersebut selanjutnya akan dterjemahkan kedalam program-program pembangunan yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 ( lima ) tahun mendatang.

1 komentar:

  1. sekarang bendesa dinas untuk desa dauh peken sudah di ganti, yang menjabat sekarang adalah dari tegal belodan. saya menginginkan agar sejarah dauhpala lebih banyak di muat, bisa lontar sejarah arya tabanan dari tahun 1811 s/d 1901 di pakai acuan. lontar tersebut aslinya ada di musium gedong kirtya singaraja tapi salinannya ada di jero belalu penebel. dan dulu pernah saya copy dan saya berikan ke pak made jati dan untuk pura pesiapan. coba telusuri untuk dasar sejarah adanya banjar dauhpala yang dulunya ada puri yang bernama puri dauhpala.

    BalasHapus